ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IKRAR TALAK YANG DILAKUKAN OLEH KUASA HUKUM PEREMPUAN

SKRIPSI

Diajukan kepada
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Ilmu Syari’ah




Oleh :

Habibullah
NIM. C31304002




Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
Fakultas Syari'ah
Jurusan Ahwalus Syakhsiyah

Surabaya
2008





PERSETUJUAN PEMBIMBING


Skripsi yang ditulis oleh saudara Habibullah ini telah diperiksa dan disetujui untuk dimunaqosahkan.





Surabaya, Juli 2008
Pembimbing



H. Abd. Basid, M.Ag
NIP. 150 302 228


PENGESAHAN

Skripsi yang ditulis oleh Habibullah ini telah dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqasah Skripsi Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel pada hari Rabu, tanggal 18 Juni 2008, dan dapat diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu dalam Ilmu Syariah.


Majelis Munaqasah Skripsi

Ketua,




H. Abd. Basid, M.Ag.
NIP. 150 302 228 Sekretaris,




Mugiyati, S.Ag., M.EI.
NIP. 150 278 248

Penguji I,




Dra. Hj. Siti Dalilah Candrawati, M.Ag.
NIP. 150 240 376 Penguji II,




Drs. Arif Jamaluddin Malik, M.Ag.
NIP. 150 275 953 Pembimbing,




Drs. H. Makinuddin, SH., M.Ag.
NIP. 150 275 952

Surabaya, 18 Juni 2008
Mengesahkan,
Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
Dekan,





Drs. H. Abd. Salam, M.Ag.
NIP. 150 221 203

ABSTRAK

Skripsi ini adalah hasil studi kepustakaan tentang “Analisis Hukum Islam Terhadap Ikrar Talak Yang Dilakukan Oleh Kuasa Hukum Perempuan”. Dengan tujuan menjawab pertanyaan: Bagaimana pandangan para Fuqoha’ terhadap Ikrar Talak yang diwakilkan kepada perempuan dan Bagaimana analisis Hukum Islam terhadap Ikrar Talak yang dilakukan oleh kuasa hukum perempuan.
Metode yang digunakan adalah Content Analisis, yaitu dengan menganalisa dan memahami isi dan maksud yang terkandung dalam kitab-kitab fiqih. Kemudian menggunakan pola pemikiran komparatif yang maksudnya adalah analisis yang membandingkan antara teori dan dalil yang dikemukakan oleh para ulama’ dan berhubungan dengan masalah yang dikaji.
Kesimpulan yang diperoleh adalah mewakilkan ikrar talak kepada kuasa hukum perempuan untuk menjatuhkan talak kepada istrinya tersebut ulama' fiqih terbelah menjadi dua. Ada yang berpendapat bahwa hal tersebut dapat dibenarkan dan sebaliknya ada pula yang berpendapat tidak dibenarkan. Namun penulis lebih cenderung untuk tidak memperbolehkannya.
Saran yang diberikan, apabila pemohon atau suami menunjuk kuasa hukum perempuan untuk mewakili dirinya dalam persidangan pengadilan agama, dengan itu semua proses persidangan dapat dijalani oleh kuasa tersebut. Khusus untuk ikrar talak, Pemohon harus mengganti kuasanya dengan laki-laki. Bila pemohon tidak melakukannya maka pengadilan agama harus menolak.



KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puja dan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “Analisis Hukum Islam Terhadap Ikrar Talak Yang Dilakukan Oleh Kuasa Hukum Perempuan”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW, sebagai uswatun khasanah dimuka bumi ini.
Tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka tidak mungkin penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, M.A., selaku rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Bapak Drs. Abdus Salam Nawawi, M.Ag selaku dekan fakultas Syari’ah IAIN Sunan Ampel Surabaya
3. Bapak Drs. Suwito, M.Ag selaku ketua jurusan Ahwalus Syakhsiyah Syari’ah IAIN Sunan Ampel Surabaya
4. Bapak H. Abd. Basid, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini
5. Yang selalu kuhormati dan kutaati kedua orang tuaku Al-Walid Drs. Abd. Ro’uf Abdullah, SH. Dan Al-Walidah Masfiyah yang telah banyak memberikan suri tauladan. Semangat dan kepribadiannya sebagai orang tua akan selalu mengiringi langkah kami dalam menjalani hidup yang diridhoi Allah SWT
6. Bapak Ibu Dosen fakultas Syari’ah jurusan Ahwalus Syakhsiyah yang telah sudi memberikan bekal ilmu dan membantu dalam menuntut ilmu
7. Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan dorongan dan semangat serta do’anya
8. Teman-temanku seperjuangan yang selalu hadir dengan semangat jihad menimba ilmu.
Tak ada gading yang tak retak, skripsi ini mungkin jauh dari kesempurnaan. Maka segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DALAM i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PENGESAHAN iii
ABSTRAKSI iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TRANSLITERASI ix

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Kajian Pustaka 6
D. Tujuan Penelitian 6
E. Kegunaan Penelitian 7
F. Definisi Operasional 7
G. Metode Penelitian 8
H. Sistematika Pembahasan 12

BAB II PUTUSNYA PERKAWINAN SEBAB TALAK 14
A. Sebab-Sebab Putusnya Perkawinan 14
B. Pengertian Talak 16
C. Syarat dan Rukun Talak 19
D. Perceraian Menurut Perundang –Undangan 23
E. Macam- macam Talak 26
F. Penjatuhan Talak 33
BAB III KUASA HUKUM DALAM PERADILAN DI INDONESIA
DAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM 39
A. Kewenangan Peradilan Agama 39
B. Kuasa Hukum dalam Peradilan di Indonesia 42
C. Kuasa Hukum Perspektif Hukum Islam 45
D. Rukun Wakalah 48
E. Pendapat Fuqoha’ Tentang Ikrar Talak Yang Diwakilkan Kepada
Perempuan 54
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IKRAR TALAK
YANG DILAKUKAN OLEH KUASA HUKUM PEREMPUAN 59
BAB V PENUTUP 71
A. Kesimpulan 71
B. Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN



DAFTAR TRANSLITERASI

Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis (technical term) yang berasal dari bahsa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Fonem konsonan Arab, yang dalam sistem tulisan Arab seluruhnya dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasinya ke tulisan Latin sebagian dilambangkan dengan lambang huruf, sebagian dengan tanda, dan sebagian lainnya dengan huruf dan tanda sekaligus sebagai berikut :

ARAB LATIN
Kons. Nama Kons. Nama
ا Alif Tidak dilambangkan
ب Ba b Be
ت Ta t Te
ث Sa s| Es (dengan titik di atas)
ج Jim j Je
ح Ha h} Ha (dengan titik di bawah)
خ Kha kh Ka dan Ha
د Dal d De
ذ Zal z| Zet (dengan titik di atas)
ر Ra r Er
ز Zai z Zet
س Sin s Es
ش Syin sy Es dan Ye
ص Sad s} Es (dengan titik di bawah)
ض Dad d} De (dengan titik di bawah)
ط Ta t} Te (dengan titik di bawah)
ظ Za z} Zet (dengan titik di bawah)
ع Ain ‘ Koma terbalik (di atas)
غ Gain g Ge
ف Fa f Ef
ق Qaf q Ki
ك Kaf k Ka
ل Lam l El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Wau W We
هـ Ha H Ha
ء Hamzah ’ Apostrof
ي Ya Y Ya

2. Vokal tunggal atau monoftong bahasa Arab yang lambangnya hanya berupa tanda atau harakat, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf sebagai berikut :
a. Tanda fath}ah dilambangkan dengan huruf a, misalnya t{alaq.
b. Tanda kasrah dilambangkan dengan huruf i, misalnya muwakkil.
c. Tanda d}ammah dilambangkan dengan huruf u, misalnya ruju’
3. Vokal rangkap atau diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan gabungan huruf sebagai berikut :
a. Vokal rangkap او dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya Tawki>l.
b. Vokal rangkap اي dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya Zuhayli>.
4. Vokal panjang atau maddah yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya dilambangkan dengan huruf dan tanda macron (coretan horisontal) di atasnya, misalnya waki>l.
5. Syaddah atau tasydi>d yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya muwakkil.
6. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-la>m, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sesuai dengan bunyinya dan ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan diberi tanda sempang sebagai penghubung. Misalnya al-waka>lah.
7. Ta’ marbu>t}ah mati atau yang dibaca seperti berharakat sukun, dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf “h”, sedangkan ta’ marbu>t}ah yang hidup dilambangkan dengan huruf “t”, misalnya al-waka>lah.
8. Tanda apostrof (‘) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk yang terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya fuqaha>‘. Sedangkan di awal kata, huruf hamzah tidak dilambangkan dengan sesuatu pun, misalnya iz{a.

0 Response to "ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IKRAR TALAK YANG DILAKUKAN OLEH KUASA HUKUM PEREMPUAN"

Posting Komentar